Polewali Mandar – (Plh) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat menghadiri rapat koordinasi tindak lanjut hasil pertemuan Brunei-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) yang berlangsung di Aula Sipamandaq, Kantor Balitbangren Kabupaten Polewali Mandar, pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Rapat ini membahas implementasi kerja sama strategis antara Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar dan Pelabuhan Lahad Datu di Sabah, Malaysia, yang sebelumnya menjadi agenda utama dalam pertemuan BIMP-EAGA di Kota Kinabalu, Malaysia. Para peserta, yang melibatkan perwakilan lintas sektor, merumuskan rencana aksi serta jadwal pelaksanaan kerja sama untuk memperkuat konektivitas antarpelabuhan.
Dalam rapat tersebut, sejumlah kendala regulasi dan teknis yang masih menjadi hambatan bagi kelancaran hubungan dagang dan logistik juga dibahas secara mendalam. Solusi koordinatif antara instansi terkait di kedua negara menjadi fokus utama guna menciptakan efisiensi dalam proses perdagangan dan distribusi barang.



“Koordinasi lintas sektor ini merupakan langkah penting untuk mempercepat realisasi kerja sama antara Pelabuhan Tanjung Silopo dan Pelabuhan Lahad Datu. Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan konektivitas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian Polewali Mandar dan kawasan Sulawesi Barat,” ujar Plh Kepala DPMPTSP Sulbar.
Tindak lanjut kerja sama ini diharapkan mampu membuka peluang baru dalam hubungan dagang internasional, memperluas pasar, dan meningkatkan daya saing produk lokal Sulawesi Barat di pasar ASEAN. Selain itu, penguatan infrastruktur pelabuhan dan integrasi sistem logistik menjadi agenda prioritas guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di kawasan BIMP-EAGA.