Mamuju, 19 Mei 2025 – Dalam rangka memperkuat perencanaan investasi jangka panjang di daerah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan Pemutakhiran Data Potensi Investasi Daerah melalui Sistem Potensi Investasi Regional (PIR) yang dirangkaikan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Fakultas Ekonomi Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala DPMPTSP Sulbar, H. Habibi Azis, S.STP., MM, dan berlangsung di THC Café, Mamuju, pada Senin, 19 Mei 2025. didampingi oleh (PKPM) Ahli Madya, Satriawan HS. Penandatanganan kerja sama ini menandai kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan institusi akademik dalam menyusun Naskah Akademik Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi (RUPMP) Sulawesi Barat Tahun 2025–2045.



Kepala DPMPTSP Sulbar dalam sambutannya menyampaikan bahwa dokumen RUPMP akan menjadi fondasi penting dalam menetapkan arah kebijakan penanaman modal di Sulawesi Barat untuk dua dekade ke depan. “Penyusunan RUPMP harus berbasis pada data yang valid dan analisis akademik yang kuat. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Fakultas Ekonomi Unsulbar sangat krusial agar dokumen ini benar-benar mencerminkan potensi dan kebutuhan pembangunan investasi daerah,” ujar Habibi Azis.
Kerja sama ini juga menjadi bagian dari upaya DPMPTSP Sulbar dalam mengoptimalkan Sistem Potensi Investasi Regional (PIR) yang dikembangkan oleh Kementerian Investasi/BKPM, agar mampu menjadi alat yang efektif dalam menyajikan data dan informasi potensi investasi kepada para calon investor.
Dekan Fakultas Ekonomi Unsulbar yang hadir bersama timnya menyambut baik kemitraan ini dan menyatakan kesiapannya mendukung sepenuhnya proses penyusunan naskah akademik RUPMP dengan pendekatan ilmiah dan partisipatif.
Diharapkan, melalui kerja sama ini, Provinsi Sulawesi Barat dapat memiliki dokumen perencanaan investasi yang komprehensif, visioner, dan adaptif terhadap dinamika ekonomi regional, nasional, maupun global, serta mampu menjadi daya tarik kuat bagi investor ke depan.